nusakini.com-Wajo- Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyatakan, untuk mengatasi banjir sebagai dampak meluapnya Danau Tempe di Wajo harus dilakukan kajian komprehensip.

Menurut data awal, yang masuk ke Danau Tempe ada lima aliran sungai swdangkan yang keluar hanya satu. "Tidak mampu daya tampung danau. Tidak seimbang antara air yang masuk dan yang keluar," jelas Nurdin Abdullah saat meninjau luapan Danau Tempe di Sengkang, Wajo, Rabu, 22 Juli 2020.

• Tanamkan Semangat Nasionalisme, Munafri: Pemerintah Harus Cepat, Akurat, dan Nasionalis
• Pemprov Sulsel Terima Kunjungan Pemprov Sulbar, Bahas Penguatan Konektivitas Udara Antarwilayah
• TPAKD Sulsel Diakui sebagai Model Nasional Inklusi Keuangan
• Gubernur Sulsel Bersama Menteri RI Hadiri Jamuan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi di Istana Mina
• Dari Tanah Suci Mekkah, Gubernur Andi Sudirman Ajak Masyarakat Berkurban dan Menjaga Keikhlasan

Menurut Bupati Bantaeng Periode 2008 - 2018 ini, luapan Danau Tempe ini karena permuakaan danau yang semakin dangkal sehingga tidak mampu lagi menampung air yang masuk.

"Diperparah lagi air yang masuk ke Danau (Tempe), membawa lumpur yang banyak," katanya.

Nurdin Abdullah meninjau rakyat yang terdampak banjir di Wajo di dampingi Bupati Wajo Dr Amran Mahmud, Ketua TGUPP Prof Syamsu Alam, dan rombongan.

Gubernur menyerahkan bantuan keuangan tanggap darurat sebanyak 1,4 miliar rupiah dan bantuan sembako. (rah)